tips mengetahui rumah rawan banjir

🧭 1. Cek Riwayat Banjir di Lokasi

• Tanya warga sekitar apakah daerah tersebut pernah terendam banjir dan seberapa sering.
• Cari berita online dengan nama jalan atau kelurahan + kata “banjir”.
• Gunakan peta rawan banjir resmi (misalnya dari BPBD, BIG, atau Google Maps layer “banjir”).

🌊 2. Amati Kondisi Lingkungan Sekitar

• Dekat sungai, saluran air besar, atau waduk → potensi banjir lebih tinggi.
• Jika rumah lebih rendah dari jalan utama atau lebih rendah dari rumah tetangga, air mudah masuk saat hujan deras.
• Perhatikan saluran drainase: apakah air mengalir lancar atau sering tersumbat?
• Bau got atau air tergenang lama menandakan aliran air tidak baik.

🏠 3. Perhatikan Struktur dan Posisi Rumah

• Rumah dengan pondasi tinggi (lebih dari 30 cm di atas jalan) cenderung lebih aman.
• Jika ada bekas garis air di dinding luar atau noda lumpur di pagar, itu tanda bekas banjir.
• Lihat halaman depan: jika sering becek atau tanahnya sangat lembek, bisa jadi daerah itu mudah tergenang.

🌧️ 4. Cek Saat Musim Hujan

• Jika memungkinkan, kunjungi saat hujan deras untuk lihat aliran air di sekitar rumah.
• Perhatikan apakah jalan menuju rumah cepat tergenang walau hujan baru sebentar.

🗺️ 5. Gunakan Teknologi

• Buka situs seperti:
  • https://inarisk.bnpb.go.id (peta risiko bencana BNPB)
  • Aplikasi Google Earth / Maps untuk melihat ketinggian tanah (area rendah = rawan banjir).
  • Aplikasi Info BMKG untuk peringatan curah hujan tinggi di wilayah tersebut.

💬 6. Tanda Tambahan dari Warga

• Warga sering meninggikan pintu, pagar, atau teras → biasanya akibat pengalaman banjir.
• Banyak pompa air portable atau karung pasir di sekitar → pertanda antisipasi banjir.